IFRAME SYNC
mgid.com, 756093, DIRECT, d4c29acad76ce94f google.com, pub-2441454515104767, RESELLER, f08c47fec0942fa0

Warga Tigaraksa meminta pada pemkab Tangerang, agar dana di pagar untuk antisipasi jatuh kedanau


Tigaraksa, posindonennews

Setiap haringnya ada sekitar 100 hingga 200 orang mancing di danau pemkab Tigaraksa, ada yang kreaksi dan ada pula lesehan makan siang. melihat danau pemda kab, tangerang, banten. belum lama ini anak kecil saat mencing bersama orang otang tua kecebur ke danau, dan hilang di danau.

Untuk pengamanm perlu ada pemagaran sepanjang danau ini, untuk menjaga-jaga. Depan danau pemda tigaraksa, dan pihak Pemkab Tangerang, belum ada upaya melakukan pemagaran, jangan ada anak yang di bawah umur mancing di danau tigaraksa.meninggal lagi, rabu (27/10)

Menurut cerita masyarakat di sekitarnya sebut saja Akhi. Raksa mengatakan, dulu pata tahun 1905 sampai 1828 masih penjajahan belanda, tigaraksa adalah pertahanan sipil, untuk melawan belanda di banden.

“Bapak saya dulu sebagai penjaga markas belanda sewaktu tahun 1905 inim beliau pintar, bahkan menjadi jabatan kepala pasukan belanda pada tahun 1906, dan beliau tidak perna menyakiti watga dan orang pribumi”, kata Akhik Raksa

Maka, tak salah lagi danau itu dulu banyak orang mati dan disiksa di buang di danau, dulu sebelum danau itu rawa seram ada penunggunyam seorang putri belanda. Tak salah, kalau ada orang jatuh di danau ini jarang selamat dan apalagi danau ini buatan Pemkab Tangerang.

“Maka saya sebagai penghuni kawakasan tigaraksa ini, agar di perhatikan, keselamat masyarakat, terus gorong-gorong dan gedungnya pemda, kantor Bupati, Kantor DRPD dan Kantor Lingkungan Dpur, itu ada penghuninya”, katanya.

Kata adin (45) seorang pemencing, kalau kita mancing di banau ini ada rasa  tidaknya gitu, dan suasana tidak enak ada rada-rada lembat gitu. “saya perna lihat waktu hari kamis hujan grimis, ada penampakan seorang wanita cantik, tetapi pakai baju kebaya begitu”, ucapnya.

(henry/netty/pn)

Berita Terkait

Top