Masyarakat Pelosok Kab Tangerang Elergi RS, Apalagi Bayar PCR

Tangerang Kab, posindonennews
Pihak Dinas Kesehatan, mencari-cari kebiatan pada masyarakat. Sekarang kegiatan yang dialukan semacam PCR pemeriksaan berbayar. ini akan menambahkan beban masyarakat.
Sudah Covid, sudah PPKM, dan sekarang pemeriksaan PCR ini masyarakat Kab. Tangerang menjadi hantu bagi mereka. Boro-boro bayar PCR, buat makan sehari-hari saja suidah sulid, apakah bayar PCR.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang Provinsi Banten menerapkan tarif baru layanan tes usap PCR yaitu dari sebelumnya Rp495 ribu menjadi Rp275 ribu di semua fasilitas kesehatan di daerah itu.
“Kami mengikuti aturan pemerintah pusat untuk menurunkan layanan tes PCR menjadi Rp275 ribu,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Faridz di Tangerang.
Menurutnya, adanya kebijakan tarif baru tersebut merupakan hal yang positif untuk membantu dalam program 3T (tracing, testing dan treatment) di Kabupaten Tangerang. Karena dengan begitu masyarakat pun akan banyak yang melakukan tes usap PCR dengan harga lebih murah.
“Ini menjadi hal yang positif karena bisa membantu kita dalam menjaring 3T. Dengan harga murah pasti lebih banyak lagi permintaan PCR,” katanya. “kami ini sudah tidak punya pengasilan, kerja sudah di PHK, Ke sawah sudah tidak punya sawah sudah di ambil deplover perumahan.
“ini di suruh bayar PCR dengan harga Rp. 275.000 sampai Rp 475.000 ini apa-apaan”, kata yudi orang pegawai swasta. Kata Yudi, boro-boro buat di periksam mau ke rumah sakit saja sudah elergi.
(henry/netty/pn/ant)