Baik yang sudah ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan-perikatan perorangan debitur itu

Tangerang kota, posindonesianews.id
Emas 20 Kg di sita oleh Pihak Hakim dan Jaksa, kini Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang mengabulkan permohonan kuasa hukum korban penipuan investasi emas skema ponzi, senin (11/04)
Untuk melakukan sita jaminan terhadap 20 kilogram emas yang pernah dialihkan terdakwa kepada pihak lain. Ada sekitar ratusan nasabah koperasi dan invertasi bodong yang telah di tangkap oleh kejaannegeri Tangerang, banten.
Dasar penipuan investasi bodong itulah korbanmelakukan lapor polisi, segingga di proses hukum di tindak lanjutnya dari pelaporan dan di limpahkan ke pengadilan negeri kota tangerang, banten
Rasamala Aritonang selalu kuasa hukum korban dari Visi Law Office di Tangerang, Senin, dalam keterangannya mengatakan keputusan hakim ini patut diapresiasi karena sangat penting.
“Kami melihat masa depan penegakan hukum Indonesia yang lebih baik melalui sikap hakim. Bukan sekedar pemulihan terhadap korban yang kami dampingi saja, tapi jauh lebih besar. Ini akan jadi sejarah penting dalam penerapan Pasal 98 KUHAP di persidangan pidana.
Ini adalah putusan penting untuk pemulihan kerugian korban kejahatan ke depan di Indonesia,” katanya usai lanjutan persidangan di PN Tangerang, Senin.dikutip antara.com
Adapun pihak lain yang menerima pengalihan emas dari terdakwa adalah Ali Boy dengan tiga toko emas berada di Blok M Jakarta, agar dapat di sita, sesuai pengadilan negeri.
“Majelis hakim memerintahkan kepada penuntut umum untuk melakukan penyitaan karena meskipun penyitaan diajukan penggugat namun proses persidangan berjalan dalam proses pidana,” kata Rasamala menirukan ucapan majelis hakim.
Donal Fariz, kuasa hukum lainnya dari Visi Law Office menambahkan dalam permohonan sita jaminan, pihaknya menggunakan dasar Pasal 227 HIR disertai sejumlah dalil yakni Pasal 1131 KUH Perdata yang berisi segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik debitur,
“Baik yang sudah ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan-perikatan perorangan debitur itu”, ujarnya.
henry/postn