Diduga Bank Jateng Cabang Blora, Jawa Tengah, membiayai dan mendanai proyek Bodong, Lantai 6 Jakarta dan Bekasi

Semarang, posindonennews
Diduga Bank Jateng Cabang Blora, Jawa Tengah, membiayai dan mendanai proyek Bodong, kini proyek itu telah masuk pada pengadilan negeri tentang pengunaan dana dari BJ. selasa (15/03)
Sebenarnya pihak PJU telah berulang-berulang dalam dalam pertayaan proyek, belum sempat di jawa oleh kuasa hukum proyek Fiptif itu.
Kesaksian para pihak pengedial sempat menayakan tentangan pembangunan proyek itu,lalu pihak pemborong dan pihak membiayai proyek fiktif gedung perumahan berlantai enam di Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat, pada 2018 dan 2019,tidak ada ujudnya.
Hal tersebut diungkap mantan pimpinan Bank Jateng Cabang Blora Taufik Zuliatmiko saat diperiksa sebagai saksi sidang kasus dugaan korupsi di Bank Jateng Cabang Blora di Pengadilan Tipikor Semarang, Selasa.
Menurut dia, pinjaman untuk pengerjaan dua proyek fiktif tersebut diajukan oleh PT Lentera Mas Raya.
Besaran pinjaman yang diajukan PT Lentera Emas Raya, kata dia, sebesar Rp10 miliar pada tahun 2018 dan Rp7,5 miliar pada tahun 2019. dikutip antara.com
Adapun pengajuan pinjaman tersebut terjadi pada masa kepemimpinan Bank Jateng Cabang Blora Rudatin Pamungkas yang menjadi terdakwa dalam perkara ini.
Taufik menjelaskan bahwa proyek fiktif tersebut terungkap ketika Bank Jateng melakukan pengecekan secara langsung terhadap kedua proyek tersebut karena adanya kejanggalan terhadap dokumen pengajuan pinjamannya.
jajang/henry/postn