Oknum anggota polisi akan di proses hukum, terkait pengakuan pemakai narkoba

Jawa Timur. posindonennews
Oknum Polisi di duga meminta jatah pada pemakai Narkoba dan Nakortika, pada pedagang. Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli Handoko saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya oknum polisi yang diamankan karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba.
Menurut dia, saat ini mereka masih diperiksa. ”Ada beberapa. Lebih dari satu orang,” katanya, belum lama ini
Oknum anggota polisi akan di proses hukum, dan apa bila benar keterangan dari pamakai narkoba, hal ini akan di proses hukum. Kita Pihak Propan lagi dalam mencari barang bukti, untuk pemberhentikan dari ASNnya itu hasil sidang pengadilan negeri.
Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli Handoko engatakan Enam anggota kepolisian itu diperiksa lantaran terdakwa Ali mengaku rutin menyetorkan sejumlah uang setiap bulan. Nominalnya bervariasi. Mulai Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta. Namun, dia tidak bisa memastikan sejak kapan setoran itu diterima.
Pengacara Ali, Yunarko, ketika dimintai konfirmasi secara terpisah tidak tahu mengenai jatah bulanan kepada oknum polisi tersebut.
Ali ditangkap di apartemen dengan barang bukti 14 poket sabu-sabu seberat 12 gram dan 42 butir pil ekstasi. Polisi juga menemukan senjata api jenis pistol 9 mm merek Makarov nomor seri TE-6215 dengan tujuh butir peluru.
Kini Ali masih menjalani sidang kasus narkoba dan kepemilikan senjata api di PN Surabaya. Jaksa menuntut umum menuntut terdakwa Ali dengan hukuman sebelas tahun penjara.
“Kami juga tidak main-main, tentang menindak lanjut dari pimpinan kapolri jakarta, bagi siapa-pun melanggar hukum akan di bernetikan dari kesatuan polisi”, katanya.
Netty/deny/pn/play