Kejaksaan Negeri (PN) Jakarta Selatanm pelapor melaporkan kepihak kejaksaan agar mafia tanah

Jakarta, posindonennews
Kejaksaan Negeri (PN) Jakarta Selatanm pelapor melaporkan kepihak kejaksaan agar mafia tanah agar di hukum seberat-beratnya. Karena diduga telah menipulasi dan percobaan ambil alih harta orang lain, kamis (09/12).
Berarti ini sudah termasuk penjahat dan perlu di tangkap, ini telah menjajah dan ingin mengusai hak orang lain, agar pihak kejaksaan harus jeli dalam kasus seperti ini, dikutip antara.
Berkas penyidikan perkara dugaan penipuan tanah dengan terdakwa Mustopa alias Topan dengan empat terdakwa lainnya yang mengakibatkan kerugian terhadap ibunda mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal, Zurni Hasyim Djalal sekitar Rp20 miliar telah dinyatakan lengkap atau P-21 oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
“Bahwa setelah dilakukan penelitian dan ekspose perkara terhadap kelengkapan formil dan materiil di dalam berkas perkara sudah terpenuhi / sudah lengkap,” kata Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Odit Megonondo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Kata beliau, Kasus seperti ini sudah maraja lelah, Dengan lengkapnya berkas perkara tersebut, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pun menerbitkan Surat (P-21) terhadap para terdakwa.
Pertama, Surat (P-21)Nomor : B-8477/M.1.4/Eoh.1/11/2021 tertanggal 16 November 2021 telah lengkap atas nama Terdakwa MUSTOPA Als TOPAN. Kemudian, Surat (P-21) Nomor : B-9026/M.1.4/Eoh.1/12/2021 tertanggal 03 Desember 2021 telah lengkap atas nama Terdakwa SHIERLY Binti BOY ROLAND / WONG FUK CONG.
Lalu, Surat (P-21) Nomor : B-9025/M.1.4/Eoh.1/12/2021 tertanggal 03 Desember 2021 telah lengkap atas nama Terdakwa RIA SETIAWAN. Dan Surat (P-21) Nomor : B-9028/M.1.4/Eoh.1/12/2021 tertanggal 03 Desember 2021 telah lengkap atas nama Terdakwa ARYANI NUSTARIA dan Terdakwa AGUS GUNAWAN.
“Kami minta pada Kejaksaan PN Jakarta Selatan, harus tuntaskan kasus ini, siapa-pun yang telah mengambil alih aset orang lain tampa ada seizin pemiliknya ini adalah penjahat, kelas kakap”, katanya.
henry/deny/pn