KPK dan melalui JPU akan menetapkan Hakim Damyati tinggal penetapkan

Jakarta, posindonesianews.id
Dugaan korupsi terus heboh kembali, bahwa KPK menangkap MA yang di tangkap akan di proses hukum
Pihak Hakim tipikor ajan kembali melakukan sidang, yang akan datang.
Jaksa KPK, Yoga Pratama, akan menjerat pasal yang sesuau hasil penyelidikan KPK.
Kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yosep dengan dasar hadil pemeriksaan dan penyeludikan itu dasarnya.
“Kami juga akan menetapkan sesuai barang bukti dan dukumen itu, yang menjadi penentuan”, katanya Yosep.
Menurut Yisep Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut serah terima uang suap Hakim Agung Sudrajad Dimyati dilakukan di exit tol Grand Wisata, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dikutip kompas.com
Hal ini diungkapkan Jaksa KPK, Yoga Pratama dalam surat dakwaan Sudrajad Dimyati yang dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Bandung kemarin, Rabu (15/2/2023).
Yoga mengungkapkan, perkara ini dimulai dari kasasi para deposan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana, yakni Heryanto Tanaka, Ivan Dwi Kusuma Sujanto dan 8 orang lainnya.
Mereka menunjuk Theodorus Yosep Parera dan Eko Suparno sebagai pengacara yang telah meyakinkan hak mereka dikembalikan.
Yosep memberikan saran agar perkara mereka dikabulkan Mahkamah Agung (MA).
“Theodorus Yosep Parera menyarankan kepada Heryanto Tanaka dan Ivan Dwi Kusuma untuk mengurus perkara ke Hakim Agung melalui Desy Yustria selaku Staf Kepaniteraan Bagian Kasasi Mahkamah Agung RI,” kata Yoga, dikutip dalam sidang yang disiarkan langsung, Rabu.
Yosep kemudian menjalin komunikasi dengan Desy Yustria dan menyatakan akan disiapkan uang 200.000 dollar Singapura untuk perkara tersebut.
Sementara itu, permohonan kasasi Heryanto Tanaka dan Ivan teregister dengan nomor perkara 874 K/Pdt.Sus-Pailit/2022.
Hen / jan / one / postn