Kejaksaan Negeri Cilegon menetapkan tersangka kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pembiayaan

Cilgon, posindonesianews.id
BPRS-CM telah di proses hukum dan tadi siang melanjutkan pemeriksaan berkas sidang, kini belum di tetapkan karena mencari barang bukti lainnya.rabu (13/04)
Untuk penangkapan sudah di lakukan, karena untuk pemeriksaan perlu ada pengamanan dan di tahan dan takut kabur saat di periksa, terduga pemberian dana kepihak mitra kerja diduga ada main.
“Waktu dekat ini akan di ajuhkan sidang oerdana, dalam bulan-bulan ini, katena data yang di terima sudah mulai lengkap”, katanya Kasi Pidsus Kejari Cilegon, Muhamad Ansari
Kejaksaan Negeri Cilegon menetapkan tersangka kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pembiayaan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS CM), Rabu (13/4).dikutip antara.com
Dua tersangka yaitu IS selaku Direktur Bisnis Sumber Daya Insani dan Umum dan TT selaku Manajer Marketing. Keduanya yang merupakan anggota Komite Pembiayaan pada BPRS CM langsung dijebloskan ke Rutan Serang,
sesaat setelah ditetapkan tersangka oleh tim penyidik dari Kejaksaan Negeri Cilegon.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon menetapkan dua orang tersangka kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pembiayaan di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS CM),
Diduga bank Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota Cilegon, Banten. Kedua tersangka tersebut yaitu IS selaku Direktur Bisnis dan TT sebagai Manager Marketing PT BPRS CM.
“Dari hasil penyidikan yang kita lakukan selama ini didapatkan bukti permulaan yang patut untuk menetapkan dua orang tersangka,” kata Kasi Pidsus Kejari Cilegon,
Muhamad Ansari kepada wartawan di kantornya, Rabu (13/4/2022). Kata Mugamad Ansari, melihat dari kronologisnya merketing ada amin dengan si-penerima, dan ada kejanggalan.
murni/henry/postn