Lebak Harga gabah kering di Kabupaten Lebak, Banten sejak tiga pekan terakhir turun menjadi Rp4. 000/kilogram,

Lebak, posindonennews
Lebak Harga gabah kering di Kabupaten Lebak, Banten sejak tiga pekan terakhir turun menjadi Rp4. 000/kilogram, sehingga pendapatan petani pada panen Agustus 2021 merosot dibandingkan Juni lalu dengan harga gabah Rp 5.000/kg. Harga gabah, dalam triwulan ke-III ini belum senipikan naiknya.
Tidak tertutup kemungkinan harga, habis PPKM akan menurun. “Menurunnya harga gabah itu, karena Perum Bulog tidak menyerap gabah dan beras bantuan bahan pokok untuk masyarakat juga cukup melimpah,” kata H Samad (55) seorang petani di Kalanganyar Kabupaten Lebak, Minggu.
Harga gabah kering Rp4. 000/kg menyebabkan petani tidak banyak meraup keuntungan, sebab biaya produksi, seperti pupuk, pestisida hingga tenaga upah terjadi kenaikan.
Diperkirakan biaya produksi tanaman padi rata-rata Rp10 juta per hektare. Apabila harga gabah kering dijual Rp4. 000/kg dengan produksi lima ton/hektare maka pendapatan petani Rp 20 juta/hektare.
Dari Rp20 juta itu, kata dia, dipotong biaya produksi Rp10 juta sehingga pendapatan petani Rp10 juta/hektare. “Jika pendapatan Rp10 juta itu, maka penghasilan petani selama empat bulan (sejak tanam hingga panen) rata-rata Rp2, 5 juta/ bulan,” katanya.
Begitu juga petani lainnya, Ahmad mengatakan harga gabah panen Agustus ini anjlok dari Rp5. 000 menjadi Ro4.000/kg. Menurut dia, harga gabah kering pada Juni 2021 menguntungkan petani dengan Rp5. 000/kg.
“Kami menjual gabah dengan produksi enam ton dapat menghasilkan Rp30 juta/hektare,” katanya. (saepul/henry/pn/ant)