Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, menyelenggarakan kegiatan

Yogyakarta, posindonesianews.id
Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Diseminasi Inovasi Teknologi dan Fasilitasi Sertifikat Batik Mark” sebagai upaya terus meningkatkan daya saing industri kerajinan dan batik di Indonesia.
“Industri kerajinan dan batik di Indonesia selain merupakan bagian dari industri kreatif, juga berakar pada khazanah budaya bangsa, bahkan di antaranya misalnya batik, keris, noken telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia oleh UNESCO,” kata Plt Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Titik Purwati Widowati dalam siaran pers pada pembukaan diseminasi di Yogyakarta, Kamis.
Untuk itu, dalam rangka membangun industri batik yang mandiri, berdaya saing, dan maju sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, maka diperlukan dorongan peningkatan daya saing melalui berbagai inovasi dan penyesuaian standar.
Dia mengatakan dalam rangka menunjang amanat pembangunan tersebut, Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) yang berada di lingkungan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin telah aktif menghasilkan inovasi-inovasi siap terap dan membantu pemenuhan standar industri batik. (henry/Endang/pn/ant)