BANTEN INTERNASIONAL STADION BERUBAH NAMA ADA APA?

posindonesianews.id/banten
Pemerintah Provinsi Banten mengubah nama Banten International Stadium (BIS) Stadion Internasional Banten. Perubahan nama ini telah sesuai dengan rekomendasi pusat bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Seperti diketahui, sebelumnya sejumlah kritik mengkritik penamaan stadion bertaraf internasional yang berada di Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang, karena menggunakan bahasa asing.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Provinsi Banten, Rachmat Rigianto mengatakan, perubahan nama BIS sudah sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai rekomendasi dari pusat bahasa.
“Kaidahnya sudah sesuai, bukan pada esensi namanya, tapi lebih kepada tata cara penulisannya. Jadi namanya Stadion Internasional Banten,” kata Rachmat, Selasa (20/9/2022).
Rachmat menjelaskan, perubahan nama stadion yang diresmikan oleh Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim pada 9 Mei 2022 itu, setelah adanya surat pemberitahuan dari Pusat Bahasa Kemendikbud.
Surat itu berisikan terkait penggunaan nama BIS yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan tak sesuai dengan UU 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
“Akhirnya mereka (Pusat Bahasa) pun menyarankan agar namanya begini-begitu. Saran mereka kami ikuti, terus kami surati usulan kita itu (Stadion Internasional Banten) sudah sesuai dengan kaidah,” ujar Rachmat.
Selanjutnya, Pemprov Banten akan menggelar rapat yang dipimpin Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, untuk menyetujui nama tersebut.
“Nanti kalau pimpinan mau mengadakan sayembara, bikin logo nanti menunggu Arahan,” kata dia.
Sebelumnya, Al Muktabar mempertimbangkan nama BIS diubah menggunakan bahasa Indonesia atau nama lokal.
Muktabar menjelaskan, Pemprov Banten akan mengikuti aturan yang termuat dalam UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan dan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019.
“Nanti kita, yang jelas internasional itu kan sudah adop dalam kamus bahasa Indonesia ada kata Internasional. Mungkin lihat tentang penulisan,” ujar Muktabar. (SK-pn/Rj-merah)