DIDUGA ADA NAPI TARIK PUNGLI DI LAPAS TANGERANG,KALAPAS: HAL INI SERING TERJADI DIBEBERAPA LAPAS DI NEGRI INI.NAH LOH KOK BISA ?

posindonesianews.id/tangkot
Kepala Lapas Kelas I Tangerang, Asep Sunandar menduga, sesama pekerja di lapas tersebut ada yang menarik iuran atau pungutan.
Namun, ia mengaku mengetahui lebih rinci terkait adanya iuran tersebut di Lapas Kelas I Tangerang.
“Kalau pun umpamanya mungkin ada oknum-oknum di antara mereka (narapidana) ingin menambah menu makan, jajan, segala macam, itu kami tidak tahu,” kata Asep, Rabu (11/2/2022).
Asep menyebut, dugaan adanya iuran di Lapas Kelas I Tangerang muncul karena menemukan praktik serupa di lapas lain.
“Ada iuran-iuran mungkin di antara mereka, sering kali kami temukan di beberapa lap seperti itu,” ucap dia.
Asep meminta agar melapor jika ada praktik yang terjadi di sana. Sebagai kepala lapas yang baru, ia ingin memperbaiki hal yang harus diperbaiki di lapas tersebut.
“Apa lagi kami pejabat baru di sini, ingin memperbaiki yang kira-kira harus diperbaiki. Kalau masih ada pungli-pungli, sampaikan saja,” ujar Asep.
“Mumpung kami masih baru-baru. Mumpung kami masih belum tahu banyak hal yang terjadi, tapi tentu kami berniat dari awal mari sama-sama mengubah situasi ini,” sambung dia.
Sebagaimana diketahui, praktik jual beli kamar di Lapas Kelas I Tangerang mencuat usai diungkap oleh salah satu ilmu di sana, Ryan Santoso.
Hal itu terungkap saat Ryan menjadi saksi saat persidangan kasus kebakaran Lapas Kelas I Tangerang di Pengadilan Negeri Tangerang, Kota Tangerang, Selasa (8/2/2022).
Ryan menyebut, sebuah kamar untuk dihargai Rp 1 juta-Rp 2 juta. Sedangkan, yang tidur di ruang aula dimintai uang Rp 5.000 untuk uang kebersihan. (Sumber: kmps/rj-pn)