Level tukar rupiah terhadap dollar AS melemah, terjadinya stabilnya politik.

Jakarta, posindonennews
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat didorong oleh sentimen global dan domestik. Uang Dollar Amerika Naik, dibandingkan Nilai Tukar Rupiah.
Sekarang Nilai Tukar Rupiah ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.393 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.413 per dolar AS. Di sebabtkan kurang stabilnya Ekonomi di Indonesia, dan transaksi ke sesama bank berkurang.
Level tukar rupiah terjadi transaksi antar bank, menurun. Karena diduga pihak pelaku bisnis berkurang, sehingga terkonbinasi dengan kestabilan politik di Indonesia.
“Dari sisi global terlihat penguatan rupiah terhadap dolar AS terpengaruh oleh dolar AS yang terkoreksi terhadap beberapa mata uang lainnya. Terlihat dari Indeks Dolar yang terkoreksi setelah pekan lalu mengalami penguatan yang cukup signifikan,” kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut Rully, pelaku pasar global berharap bahwa pada pertemuan Jackson Hole pada Jumat (27/8) mendatang Gubernur The Fed Jerome Powell akan kembali memberi sinyal dovish akan kebijakan moneter ke depan. Rully menilai hal tersebut tidak terlepas dari kekhawatiran dampak ekonomi dari varian Delta COVID-19 yang masih meluas.
“Sementara dari domestik, pasar merespons positif penyebaran COVID harian yang terus menurun dan pelonggaran PPKM,” ujar Rully.
Menurut Franski pengusaha di Tangerang, dalam triwulan ke-3 ini pihaknya penjualan Elokronik Handpone peminatnya berkurang. Biasanya sebelum adanya covid, setiap haris terjadi 100 hingga 150/haris semua jenis merek hanphone. (henry/susi/pn/ant)