MIMIHETTY LAYANI DAN CHRISTEVEN MERGONOTO DIDUGA TIDAK MAMPU BERBISNIS DAN MENGAWASI PERUSAHAAN SEBAGAI KOMISARIS

Tangerang Kota, posindonennews
Sebelumnya Nico SH selaku kuasa hukum Mimihetty Layani dan Christeven Mergonoto menuduh bahwa Direksi Kahayan sudah mengelapkan uang kliennya yang sah pemilik dan komisaris PT Kahayan Karyacon. Nico, SH meminta polisi bertindak tegas dalam menangani kasus ini.
Jika yang bersangkutan tidak hadir lagi, harus segera diberikan panggilan kedua. Jika tidak hadir juga harus dijemput paksa,” kata Nico, Rabu (29/9/2021).
Sementara itu, Mimihetty mengaku, melaporkan para direksi perusahaan karena mereka tidak pernah memberikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen.
Sementara Advokat Franziska Martha Ratu Runturambi, SH, membantah tuduhan Mimihetty, “tuduhan Mimihetty jelas tidak beralasan, justru Mimihetty Layani dan Christeven Mergonoto yang meminta jangan ada laporan keuangan karena sebagai pemilik kapal api,
Mereka tidak mau keuangan mereka terlacak, diduga mereka mau menghindari pajak. PT Kahayan Karyacon sudah berdiri sejak 2012, sudah 10 tahun, kenapa baru sekarang keberatan tidak ada laporan keuangan. Kemana saja selama 10 tahun.
Tugas Komisaris sesuai UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah mengawasi Direksi, lalu jika baru melaporkan di 2021, apakah selama 9 tahun tidak menjalankan tugas sebagai komisaris. (play/pn/netty)