JEMBATAN PENGHUBUNG KEDAUNG DAN SEPATAN MILIK PEMERINTAHKAH? ATAU MILIK SEGELINTIR OKNUM PREMAN…?

Tangerang Kota, posindonennews
Setelah sekian tahun berdiri jembatan kedaung kota tangerang wilayah hukum polsek neglasari yang menghubungkan dengan area sepatan masih saja terkesan carut marut seperti yang dilansir oleh awak media posindonesianews.id meninjau (meliput) di lokasi jembatan tersebut tepat di sore hari, selasa (05/10/21) dalam suasana kemacetan cukup terlihat di pintu jembatan dari serta ke sepatan selalu macet
Sungguh miris bukan hanya persoalan kemacetan justru selalu menumpuk di sore hari di jembatan tersebut ternyata ada hal hal lainya, ternyata usut punya usut semua itu adalah salah satu peran aktif para oknum preman yang menutup jalan dengan serta hanya membuka sebagian dengan seenaknya saja.
Akhirnya menimbulkan antrian karena bergantian masuk dan keluar dan lebih memiriskan selain jembatan tersebut sangat terlihat dikuasai oknum-oknum preman tersebut praktek diduga pungli yang terkesan maksa juga terjadi dan tak terelakan terjadi.
Seperti penuturan salah seorang pengedara yang setiap hari lewat disitu mengatakan, “kemacetan ini justru karena adanya mereka yang sengaja menutup jalan sesuka hati dan kita mesti antrian dua arah padahal jembatan dibuka sudah lama, tapi kok mereka menutupnya dan menjaganya, belum lagi mereka meminta uang pada pengendara yang lewat terutama mobil terkesan memaksa
Itu sama aja pungli dan ini sudah lama berlangsung aparat disini pada diem saja tidak ada tindakan sama sekali apakah aparat sini sengaja membiarkan praktek pungli itu terjadi. Apakah aparat sini kebagian juga jatah preman yang dapat dari hasil pungli
“sumpah kami sebagai warga yang setiap hari melintas merasa terganggu atas perbuatan oknum-oknum preman tersebut
apakah jembatan ini milik pemerintah..?, ataukan milik para oknum preman itu ya…?”, pungkas parman
Saat awak media mencoba mengkomfirmasi pada jajaran baik kelurahan atau desanya pejabat yang dituju tidak ditempat “tolong lah pak wartawan sampaikan prihal kelakuan oknum preman-preman tersebut ke jajaran kepolisian agar ditindak kami resah dengan apa yang mereka lakukan saya setiap hari lewat belanja bawa barang dengan mobil losbak selalu diminta uang kadang 5000”, katanya bermohon
Saat saya nanya kemereka uang untuk apa” mereka seenaknya menjawab..biasalah !! bapak bayangin saja sehari ada ratusan mobil mereka minta kalau lewat masak iya pak dijaman pak jokowi yang serba moderen masih saja praktek pungli liar yang dilakukan oknum preman preman itu masih saja dibiarkan tolong pak. ujar ibu manurung salah satu penduduk sepatan
kabupaten tagerang
(RIP/PN/Nunung)