IFRAME SYNC
mgid.com, 756093, DIRECT, d4c29acad76ce94f google.com, pub-2441454515104767, RESELLER, f08c47fec0942fa0

Sekitar 1.300 mengatasnamakan Buruh merusak fasilitas kantor Gubenur Banten


Banten, posindonennews

Gubenur Banten, DR. H. Wahidin Halim, M.Si marah besar terhadap para demostran sehingga merusak fasilitas Pemerintah, kata Gubenur, memnita pada aparat polisi agar tangkap yang merusak Gedung dan serta isi gedung Gubenur Banten. Ini sudah termasuk premanisme, bukan lagi aspirasi, kamis (23/12).

Ada sekitar 1.300 orang buruh yang demo dan masuk kekantor Gubenur dan mengacak-acak isi didalam gedung, banyak sekali yang dirusak oleh pelaku premanisme.

“Saya Sebagai Gubenur meminta pada Kapolda Banten agar di adili yang sudah masuk ke kantor gubenur dan serta yang sudah merusak fasilitas kantor”, katanya Wahidin Halim di Gedung Gubenur.

Kata Wahidin Halim, semua fasilitas isi di dalam kantor Gubenur habis di rusak, bahkan ada yang dijarah oleh Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga masuk pada kantor dan mengacak-acak ruangan dan tempat.

“Diperkirakan kerugian di taksir ada sekitar Rp. 120, juta, kini kami berharap pada aparat tuntaskan kejahatannya sampai keakarnya, ini sudah termasuk premanisme”, ujarnya.

Ketika di minta komfirmasi salah satu anggota demostran, sebut saja rendi (40) mengatakan, kami juga tidak tahu, kok bisa rekan-rekan kami bisa masuk keruangan Gedung dan masuk keruangan gubenur.

“kami sebenarnya menuntut kenaikan gaji saja, yang masuk ke dalam kantor itu luar dari rencana kami, kami minta pada pak gubenur cuma kenaikan gaji saja antara 5% sampai 20%, itu saja dari kami”, kata rendi

Kata Rendi, jika hal ada yang merusak gedung Kantor Gubenur itu tanggung jawab sendiri, kami sebelumnya demostran saja, sudah memberikan aba-aba, jangan ada yang merusak fasilitas kantor Gubenur apalagi, sampai menjarah hasil dalam kantor gubenur.

“silahkan saja itu urusan polisi, tangkap ya, itu urusan masing-masing tanggung jawab, wajar saja pak gubenur marah, minsalnya rumah saya rusak saya juga ikut marah, apa lagi ini milik pemerintah ada aturannya”, katanya rendi

henry/netty/pn 

Berita Terkait

Top