DUMP TRUK TANAH BEBAS WARI WIRI DISIANG BOLONG DI KABUPATEN TANGERANG,DIDUGA KEPENGAWASAN DAN TERAPAN ATURAN PADA PENGUSAHA TRANSFORMER TERSEBUT LEMAH, ADA APAKAH.?

posindonenews.com/tangkab
Baru-baru ini mobil dumptruk bermuatan tanah merah ditertibkan bahkan diputar balikan oleh Dishub Kabupaten Tangerang, di Jl. Raya Jakarta-Serang KM 35,5. Kampung Pajagan, Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (1/2/2022).
Dengan adanya Perbup Nomor 47 Tahun 2018 tentang Pembatasan Jam Operasional Angkutan Tambang (Pasir, Batu, Tanah) yang melarang kendaraan golongan III, IV, dan V, guna memberikan perlindungan bagi pengguna jalan lainnya. Dalam Perbup itu disebutkan bahwa truk tanah dilarang melintas mulai pukul 05:00 hingga 22:00 WIB.
Bupati Kabupaten Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, Perbup tersebut memang tidak dirancang untuk memberikan sanksi tetapi untuk memberikan perlindungan bagi pengguna jalan lainnya.
“Ini untuk melindungi pengguna jalan lain,” kata dia di Teluknaga Kabupaten Tangerang, dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/1/2020).
Sanksi, kata dia, dimuat secara umum dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Itulah sebabnya, penindakan lebih kepada pelanggaran lalu lintas yang ada di UU itu.
Namanya UU Lalu Lintas Jalan Raya, itu ada di Kepolisian. Ini perlu kami tegaskan.(team/red)