Kecelakaan pekerjaan di Perusahaan Baja dan Besi ini ada sekitar 8 orang karyawan luka-luka di akibat dalam bekerja

Tigaraksa, posindonesianews.id
Kecelakaan pekerjaan di Perusahaan Baja dan Besi ini ada sekitar 8 orang karyawan luka-luka di akibat dalam bekerja, ini perlu ada perhatian serous dan menanganinya. kamis (07/04)
Jika pihak Dinas Nakertrans haru melakukan pengecekan dalam perusahaan PT. SMS Stel itu, karena pigak pemerintah harus penganan harus segera.
“Kami juga berharap pada Pihak Polisi agar melakukan tim pemeriksaan apa masalahnya agar dapat di dselesaikan”, katanya Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Supriadi,
Kata Supriyadi, meminta agar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten untuk segera mengusut penyebab kecelakaan kerja di PT SMS Steel yang mengakibatkan delapan orang pekerja mengalami luka-luka.dikutip antara.com
“Disnakertrans Provinsi harus turun dan inspeksi untuk investigasi, apakah ada norma-norma K3 ada yang dilanggar oleh perusahaan itu atau tidak,” ucap Supriadi di Tangerang, Kamis.
Ia mengatakan, jika selama ini PT SMS Steel yang bergerak di bidang peleburan limbah baja tersebut, diduga adanya pelanggaran dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang dilakukan pihak perusahaan itu.
“Jika terdapat pelanggaran K3 di perusahaan itu, maka akan ada sanksi dari pemerintah nantinya,” ujarnya.
Menurutnya, Disnakertrans Provinsi Banten kini harus benar-benar berfungsi secara maksimal dalam pengawasan terhadap penerapan K3 di seluruh perusahaan tersebut sesuai dalam Undang-undang No 1 Tahun 1970.
“Itu bisa mendapatkan sanksi berat, jika Dinsakertrans Provinsi benar- benar berfungsi, bahkan ada sanksi pidana nya di UU No 1 Tahun 1970,” tegasnya.
henry/postn