IFRAME SYNC
mgid.com, 756093, DIRECT, d4c29acad76ce94f google.com, pub-2441454515104767, RESELLER, f08c47fec0942fa0

KETIKA SEORANG OKNUM WARTAWAN TIDAK PAHAM TOPOKSI SEBENARNYA:RAJA INDRA MANGATAKAN SANGAT AMAT DISAYANGKAN DAN KAWATIR AKAN BERDAMPAK BURUK PADA NAMA BAIK PERS


posindonesianews.id/nasional

Beberapa waktu lalu tersebar satu video yang beredar disosial media (ig) dengan waktu singkat yang menjadi rame jadi perbincangan dikalayak massa terutama dikalangan media dan wartawan ada apa..?

Setelah video diputar terlihat ada beberapa orang yang mengaku sebagai wartawan sedang menyetop kendaraan roda empat dan terlihat seperti mengitrogasi sang pengedaraan kebetulan pengendara tersebut adalah seorang wanita.

video tersebut dalam durasi beberapa menit bertanya beberapa orang pada sang sopir terkait pengunaan kendaraan ber plat merah yang melaju di hari minggu serta apa urusanya menggunakan Mobil plat merah hari minggu sampai terlihat sedikit gambaran tentang beberapa orang dengan supirsang pengemudi nga terima di tengah jalan hingga menimbulkan kemacetan.

sang supir terdengar bertanya” ada hal apa kok berhentikan mobil saya ditengah jalan” lalu oknum wartawan tersebu didampingi beberapa orang yang ikut memvidiokan perdebatan tengah jalan tersebut menjawab dengan nada seolah mengintrogasi dan terkesan memaksa, tampa oknum tersebut sadari justru pola kerja nya begitu malah melanggar TUPOKSI seorang jurnalis dalam meliput,apa lagi ulah oknum menstop kendaraan ditengah jalan seoalah olah bak penegak hukum malah akibatkan kemacetan, serta adu argumen lainnya terlihat jelas dalam vidio tersebut

Saat Ketua umum AJB (Asosiasi Jurnalis Banten) raja indra melihat detil perdetil adegan demi adegan isi dalam vidio yang sudah viral tersebut mengatakan, sangat sangat menyayangkan cara kerja oknum tersebut saat meliput terkesan seolah menghalalkan segala cara,”walau dia menyebut dari media tertentu, tapi apa yang saya lihat sangat tidak relefan dan tidak dianjurkan dalam tugas kejurnalisan dan itu jelas keluar dari pakem tupoksi pers.

Cara-cara arogansi dalam meliput serta mengabaikan hak pendapat orang lain sangat jelas itu tidak dibenarkan dalam meliput, apa lagi sampai memfonis dengan tidak jelas pada sesuatu hal yang belum di selidiki dan di komfirmasi pada pihak yang berwenang dalam hal tersebut, jelas apa yang dilakukan oknum wartawan tersebut selain melanggar kode Etik serta tupoksi ,jelas cara kerja seperti itu tidak ada dalam baku uu pers.ungkap raja indra

kembali raja angkat bicara ” kinerja oknum yang beginilah salah satu penyebab yang berpotensi bisa merusak nama baik jurnalis,wartawan harkat martabat pewarta akan tercoreng di mata publik, karena  apa yang dilakukan oleh oknum yang mengku wartawan dalam video tersebut ,menurut saya jelas bukan cara kerja dan cara liput seorang jurnalis dalam berburu berita, jurnalis tidak seperti itu,dalam kejurnalisan kita kedepankan Kode etik,dituntut profesional, menghargai hak jawab orang lain,menghargai pendapat orang lain,tidak menilai sepihak,tidak merasa benar sendiri,tidak beropini fulgarizem,tidak tendesius apa dan menyudutkan, apa lagi sampai pake gaya gaya preman atau seoalah olah bergaya penegak hukum dalam bertanya semua itu jelas tidak dibenarkan ,hal hal beginilah akhirnya tersandanglah julukan kepada wartawan,seperti wartawan modal KTA ,kerabitan,bodrek serta lainya termasuk ilmu buta dangkal dan nga ngerti apa apa.ucap raja akhiri kata.(pn/jiki/red)

Berita Terkait

Top