Kasus Dugaan Jual beli Jabatan di Pemab Purwakarta, di duga terjadi di perjakat

Jakarta, posindonesianews.id
Sampai saat ini parjakat di Pemkab Purwakarta, Jawa Barat belum dapat di buktikan oleh Kejati Bandung, karena kemugkinan kasus korupsi ini akan melebar.
Bahkan Calo parjakat tingkat lobi-lobian belum dapat di tangkap, karena pihak Kejati juga belum mendapatkan bukti yang lengkap.
Sehingga pihak aduan juga belum di periksa, masih sebatas keterangan dalam kasus Jual beli jabatan.
Menurut Informasi, bahwa Kasus dugaan suap jual beli jabatan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta Jawa Barat yang ditangani Kejati Jabar membuat Bupati Anne Ratna Mustika angkat bicara.
Anne Ratna agak sedikit berang terhadap apa yang dituduhkan kepada dirinya dan dilaporkan ke Kejati Jabar.
Ia bahkan dirinya mengaku tidak habis pikir terhadap apa yang dituduhkan pada dirinya. dikutip Galamedianews
Dalam sebuah pernyataan resmi Bupati Anne Ratna membongkar dalang yang melaporkan dirinya ke Kejati Jabar.
Harapan ia, meski tidak menyebut nama namun dia sudah mengetahui siapa pejabat yang melaporkannya.
Seperti diketahui, Kejati Jabar mendapatkan laporan dari warga Purwakarta atas tuduhan suap jual beli jabatan di Pemkab Purwakarta pada mutasi dan rotasi eselon II, III dan IV pada 12 Oktober 2022 lalu.
Laporan tersebut kini sedang ditangani Kejati Jabar, Wakil Kejati Jabar Didi Suhardi, Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Riyono dan juga Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasipenkum) Kejati Jabar membenarkannya bahwa kasus itu sedang ditanganinya.
“Ia berharap kasus korupsi ini akan menetapkan beberapa parjakat dan atas lobi-lobian akan ada tersangka”, katanya Riyono.
Kata Riyono, ia beraharap setelah dapat barang bukti yang untuk memenuhui unsur pidana, kita tangkap”, ujarnya
Jono / jajang / henry / postn