Benar terdakwa menerima uang titipan sebesar 2,25 milyar dari pelapor Iman Halim sebagai biaya kepengurusan sertipikat tanah.

Jakarta, posindonesianews.id
Dakwaan jpu sertipikat tanah atas nama Kusnadi indra sudah di batalka, oleh putusan Mahkamah Agung RI, senin (14/08).
Pembelaan kuasa hukum Cahyono di hadapan majelis hakim Rahman Rajaguguk SH MH memohon terdakwa supaya majelis hakim yang menyidangkan perkara ini.
Agar memutuskan membebaskan cahyono dari dakwaan dan tuntutan JPU melanggar pasal 378.
“Karena tidak terbukti melakukan penipuan, korban pelapor Iman Halim yang datang meminta tolong ke terdakwa cahyono ujar kuasa hukum terdakwa dalam pembelaannya atas tuntutan JPU 1,6 bulan”, katanya Tomy SH.
Benar terdakwa menerima uang titipan sebesar 2,25 milyar dari pelapor Iman Halim sebagai biaya kepengurusan sertipikat tanah.
PBB dan surat ahli waris tanah uang tersebut di berikan bukan Melalui terdakwa saja. Ada yang lewat ahli waris ujarnya dalam pembelaannya.
Terdakwa dalam persidangan tidak pernah memakai atas nama palsu yang mengakibatkan orang lain menderita kerugian.
Saksi iman Halim mengakui tentang jual beli tanah uang yang di berikan untuk kepengurusan sertipikat dan sebagainya.
Terdakwa tidak terbukti melakukan Ke bohongan . Saksi pelapor/korban yang datang meminta tolong ke terdakwa cahyono.
Tidak terbukti melakukan penipuan, melanggar pasal 378 Membebaskan cahyono dari dakwaan dan tuntutan jaksa penuntut umum, membebaskan demi hukum dari perkara ini.
Dakwaan JPU sertipikat atas nama Kusnadi Indra sudah di batalkan oleh Mahkamah Agung ujar kuasa hukum sambil memberikan Bukti print. JPU akan menanggapi/Replik secara tertulis tanggal 16 Agustus jam 9 pagi.
Terdakwa Cahyono duduk di kursi pesakitan pengadilan Negeri Tangerang dalam kasus penipuan mengaku sebagai kuasa ahli waris Jual beli tanah sebesar 2.25milyar.
Cahyono di laporkan korbanya iman Halim. Jaksa penuntut umum Tomy SH kejaksaan Negeri Tangerang Selatan menjerat terdakwa dengan pasal 377 dan 372 kuhp dengan tuntutan 1 tahun 6 bulan penjara.
Unsur menguntungkan diri sendiri atau untuk orng lain. Pada bulan Mei 2013 samapai tahun 2018 terdakwa sudah menerima uang sebesar 2.25m lebih dari korbanya iman Halim.
Jul beli Tanah alm ahli waris Sardi bin gepeng sampai perkara ini di sidangkan belum terlaksana.
Sedangkan tanah yangau di jual sudah bersertipikat atas nama orang lain.
Poin 1 sampai 33. Unsur memakai nama palsu dan tipu mualihat Fakta hukum terpenuhi.
Terdakwa mendapatkan kuasa untuk menjual tanah dari ahli waris.
Tanah tersebut milik Kusnadi indra dari sertipikat yang di miliki Kusnadi indra.
Tidak ada alasan pembenar dan pemaaf, hal memberatkan.
Merugikan iman Halim 2.25m terdakwa sudah menikmati hasil.
Meringankan terdakwa sudah usia lanjut.
Tuntut 1,6 bulan penjara, 378 KUHP mebayar perkara 5 ribu rupiah.
Di tempat terpisah perkara yang sama masih kasus mavia tanah di wilayah Serpong Tangerang Selatan.
Fiktor Wiryawan dijerat pasal 278 KUHP menjual tanah kapling yang belum di bebaskan.
Korban pelapor menderita kerugian 2m200 juta di tuntut 3 tahun penjara.
Sedangkan 2 rekanya Muhamad Bahtiar dan Tan Roby masing masing di tuntut 1 bulan.
Alasan jpu ke 2 terdakwa sudah mengembalikan kerugian korba.
Arfaiz / postn