Satreskrim Polres Serang Berhasil Ungkap Dan Bekuk Pelaku Pembunuhan Di Tanara Kurang Dari 1 x 24 Jam

SERANG, posindonesianews.id – Tim Reskrim Polres Serang dengan gerak cepat berhasil mengungkap identitas pelaku pembunuhan di Kecamatan Tanara yang terjadi pada hari Senin 25 Maret 2024, sekitar Pkl 24.00 sampai Pkl 01.00 malam hari yang lalu. Kurang dari 1×24 jam, pelaku berhasil ditangkap di tempat yang berbeda.
Keterangan yang didapat dari pihak kepolisian, korban pembunuhan diketahui bernama Ginanjar kelahiran Bandung 5 Desember 1994, beralamat di Astana Gede Desa Cicangkang Girang Kec. Sindangkerta Kab. Bandung Barat.
Setelah identitas korban terungkap, korban diketahui merupakan pembunuhan berencana dan pelaku adalah teman korban sendiri.
“Tim Resmob berhasil menangkap dua dari tiga tersangka. Ketiga pelaku berinisial ES, AS dan AL (buron). Pelaku ES warga Kp. Babakan Jempol Desa Girimukti Kec. Cipongkor, Bandung Barat dan AS warga lingkungan Cikepuh Kel. Unyur Kec. Serang Kota. Selain kedua tersangka pihak Satreskrim Polres Serang masih memburu satu pelaku yang masih buron,” kata Kapolres Serang AKBP Candra Sasongko, Kamis (28/3/2024).
Kapolres mengatakan pada Senin 25 Maret 2024 Polres Serang menerima laporan warga atas penemuan mayat tanpa identitas dengan luka bacok di Kp Bendung, Kec. Tanara Kab. Serang yang diduga adalah korban pembunuhan.
“Atas informasi tersebut Satreskrim melakukan identifikasi dengan bekerja sama dengan tim Kedokteran Forensik RS Bhayangkara dan berhasil mengungkap identitas korban,” tuturnya.
Setelah identitas korban diketahui, Satreskrim melakukan penyelidikan dengan menghubungi pihak keluarga korban. Dan pihak keluarga korban mengaku bahwa korban tidak berada di rumah. Kepada polisi keluarga mengaku korban akan menjual madu kepada seseorang.
Pihak Polres Serang meminta kepada keluarga untuk datang ke RS Bhayangkara untuk memastikan bahwa korban adalah saudaranya. Pihak keluarga memastikan bahwa korban merupakan saudaranya.
Berbekal dari informasi dari keluarganya, Satreskrim melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap dua orang pelaku yaitu ES dan AS.
Dari keterangan kedua pelaku, kata Kapolres, pembunuhan direncanakan pada hari Kamis, 21 Maret 2024. Pelaku ES bertemu dengan pelaku AS di rumah kontrakan ES. Kemudian ES menceritakan bahwa memiliki masalah dengan korban. Lalu ES berencana memberikan pelajaran dengan cara melukai korban hingga cacat. Namun karena ES bingung, lalu menyuruh AS untuk mengajak temanya untuk ikut serta. AS kemudian mengajak AL (DPO). Ketiga pelaku kemudian merencakan pembunuhan.
Sesuai yang direncanakan, Minggu (24/3/2024) sekira pkl 17.30 WIB, pelaku AL bertemu di kontrakan ES. Kemudian ketiga pelaku mendatangi tempat kejadian perkara. Sebelumnya, pelaku ES telah menyuruh AS dan AL untuk membawa golok. Setibanya di TKP, ES menyuruh AS untuk menghubungi korban dan mengaku ingin membeli madu.
Setelah ditelpon, AL menjemput korban di Balaraja di mana korban sudah menunggu. Karena merasa terlalu lama, ES dan AS ingin meninggalkan lokasi. Namun di tengah jalan mereka berpapasan dengan AL. AL pun menghentikan motornya dan berpura – pura buang air kecil. Kemudian ES dan AS menghampiri korban dan mengeluarkan golok, lalu ES membacok korban pada bagian wajah.
Merasa dirinya terancam, korban berusaha lari menyelamatkan diri. Melihat korban hendak kabur menyelamatkan diri, ES kembali membacok korban pada bagian betis. Korban pun tersungkur.
Setelah korban jatuh, ES membacok korban berkali – kali. AL pun ikut membacok hingga korban meninggal dunia.
Setelah korban meninggal, para pelaku membuang semua barang korban di daerah Pulau Cangkir, Kronjo Kab. Tangerang.
Selasa 26 Maret 2024 sekitar pkl 03.00, tim Resmob Polres Serang berhasil mengamankan ES di terminal Kalideres. Dari keterangan ES, tim mengamankan AS di kontrakannya di Kp. Kalodran Kec. Walantaka Kota Serang.
Selain mengamankan dua tersangka, tim juga mengamankan barang bukti sebilah golok, sehelai baju dan celana, satu handpone, serta satu unit sepeda motor Jupiter MX.
Kapolres Serang AKBP Candra Sasongko, SIK.; SH.; MSi. menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan, para pelaku sudah lebih dulu mengkonsumsi obat eksimer dan sudah dites urin.
Pelaku ES kepada media saat di wawancarai, mengaku melakukan pembunuhan ini atas dasar sakit hati. Korban sering kali membuat sakit hatinya. Korban memiliki hutang kepada pelaku. Namun saat ditagih, korban selalu menantang dengan mengajak duel.
Atas perbuatanya para pelaku dikenakan pasal berlapis dengan pembunuhan berencana sebagaimana diatur dalam KUH Pidana pasal 340 dengan pidana penjara seumur hidup. (OM)